Teruntuk Khusus bagi kakak yang
insyaAllah aku sayangi karena Allah.
Kakak,,
Banyak
nasehat yang terlontar dari hatimu untukku.
Kadang aku
berfikir dan bertanya-tanya dalam hati; “mengapa kakak begitu memperhatikanku?”
Padahal aku bukan siapa-siapa mungkin bagimu. Bukan adik kandungmu, bukan
kenalanmu, hanya saja kau bilang bahwa aku adalah saudara seimanmu.
Kakak,
sungguh aku mencintaimu karena Allah.
Kak,
pernahkah kau terlintas membenciku?
Sering
nasehatmu terlalaikan dan teracuhkan.
Terlukakah hatimu kak?
Entah
mengapa, begitu sulit mengungkapkan rasa sayang ini.
Kak, jangan
kecewa ya…
Aku memang
terkesan kaku kepadamu, kak.
Bukan karena
kurangnya keakraban kita, tapi memang seperti inilah adikmu, kak. Begitu sulit
mengekspresikan isi hati ini. Seperti kekakuanku terhadap abang dan ayah di
rumah. Ternyata semua rasa sayang itu terbahasakan lewat diam dan senyuman.
Kakak,
sungguh aku mencintaimu karena Allah…
Ketika aku
sakit, kau orang pertama yang datang menjengukku dengan kekhawatiranmu. Aku
tersanjung kak.
Seringkali
aku diam-diam memperhatikanmu dari jauh. Berharap aku tahu banyak tentangmu.
Kadang aku
juga ingin memulai percakapan denganmu, kak. Tapi aku bingung ingin membicarakan
apa. Maka semua percakapan itu terbahasakan dalam diamku dari kejauhan.
Kakak,
insyaAllah selalu ada do’a untukmu.
Agar Allah
selalu menjagamu, melembutkan hatimu, meridhoi langkahmu, menguatkan azzammu,
mempermudah segala urusanmu, mengistiqomahkan keislamanmu, dan mengikat erat
tali persaudaraan kita.
Untuk
kesekian kali aku coba sampaikan…
Kakak, aku
mencintaimu karena Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar